bedah jurnal value chain analysis


Image result for logo iain batusangkar

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
BEDAH JURNAL

Tentang:
“VALUE CHAIN ANALYSIS”

Oleh Kelompok 4:
Devina Almira             1630402025
Retno Larasati             1630402096
Rezri Yalni                  1630402097
Sucita Ramadayani     1630402110
Wahyu Nurhidayat     1630402117
Wiga Afriani               1630402119

Dosen Pembimbing:
SRI ADELLA FITRI, S.E, M.Si
MEGA RAHMI, SE. Sy. M. Si

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
2018




Amelia Setiawan, SE., MAk., AK., CISA dan  Ria Satyarini, SE., MSi  :  Identifikasi dan Analisis Value Chain pada Usaha kecil  yang dikelola Mahasiswa  
1.      Identifikasi masalah
Tujuan penelitian ini untuk menganalisi terhadap usaha kecil menengah (UKM) pada analisi value chain.Di Indonesia sendiri sejak terjadi nya krisis moneter pada sekitar tahun 1998an banyak sekali usaha-usaha kecil seperti usaha menengah ini yang bertahan.Dan untuk mengembangkan ekonomi kreatif diperlukan kolaborasi antara berbagai actor yang berperan dalam industry kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar.Untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, Presiden Republik Indonesia (saat itu), Presiden Susilo Bambang Yudoyono menerbitkan Instruksi Presiden no 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2009-1015.
Usaha kecil adalah usaha yang asetnya kurang dari Rp 200.000.000 diluar tanah dan bangunan, omzetnya kurang dari Rp 1.000.000.000 dan boleh berbadan hukum atau tidak. Usaha kecil sangat mudah pendiriannya, karena bias didirikan dalam keadaan berbadan hukum atau tidak. Karena mudahnya mendirikan usaha kecil maka banyak orang yang memulai usaha dengan membuka usaha kecil.Salah satu pangsa pasar yang membuka usaha kecil adalah mahasiswa.
Di FE Unpar terdeteksi banyak sekali mahasiswa yang membuka usaha kecil.Mereka membuka usaha kecil tersebut dengan beberapa alasan, dari mencari pendapatan tambahan selain usang saku, menyalurkan hobi, sampai untuk mendapatkan uang untuk melanjutkan kuliah.Sampai saat ini belum pernah teridentifikasi berapa banyak mahasiswa di FE Unpar yang membuka usaha sambil kuliah.
Mahasiswa FE Unpar membuka usahanya kebanyakan tanpa perhitungan, yang penting berani mencoba.Padahal untuk mampu bertahan keberanian mengambil resiko saja tidak cukup. Mereka perlu tahu apa yang menjadi keunggulan dari bisnis mereka, apa kelemahannya, dan bagaimana mengembangkannya Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat diketahui model value chain yang dipakai oleh mahasiswa FE UNPAR, sehingga mereka dapat lebih berkembang dan bertahan dalam mengelola bisnisnya.

2.      Pertanyaan spesiifik
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama yaitu untuk mengetahui:
a.       Apakah risiko yang terkait dalam kegiatan UKM
b.      Bagaimanakah aktivitas value chain terhadap pelaku UKM ?
c.       Apakah metode penelitian yang digunakan oleh UKM FE UNPAR yang berada di daerah Garut Bandung ?
Jawab :
Hasil penelitian :
UKM yang diteliti telah melakukan identifikasi dan analisis risiko internal dan eksternal.Namun aktivitas mengidentifikasi dan menganalisis risiko ini masih dilakukan secara tidak formal.Analisis risiko yang formal adakalanya sangat rumit dan kompleks sehingga usaha dengan skala bisnis kecil dan menengah serta perusahaan yang baru berdiri pada umumnya tidak melakukan identifikasi dan analisis risiko secara formal.Tujuan perusahaan dikaitkan dengan risiko telah ada pada UKM yang diteliti dan telah dilaksanakan dengan formal. Dan sedangkan,
 Berdasarkan hasil pengumpulan data bahwa dalam aktivitas value chain, terdapat beberapa aktivitas yang belum dilaksanakan oleh para pelaku UKM, yaitu: (1) pergudangan barang jadi, (2) penanganan material, (3) penetapan jumlah kuota, (4) hukum, dan (5) urusan pemerintah. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang paling rendah tingkat maturitynya adalah infrastruktur perusahaan.Demikian pula untuk perencanaan, seperti penetapan kuota barang jadi di perusahaan masih lemah.Sedangkan untuk pergudangan barang jadi dan penanganan material, tingkat maturity rendah karena jumlah persediaan tidak material dan juga bukan merupakan perusahaan manufaktur.Berdasarkan sampel penelitian, tidak terdapat UKM yang melakukan aktivitas yang belum terdefinisi. Aktivitas atau proses yang sudah terdefinisi dan prosesnya sudah berulang dilakukan untuk aktivitas sebagai berikut: (1) pergudangan, (2) perawatan alat-alat operasi dan pengoperasian kendaraan untuk pengiriman barang, (3) pemasaran melalui iklan dan tenaga penjualan, (4) jasa  instalasi dan perbaikan untuk produk atau jasa yang diserahkan kepada pelanggan serta jasa penyesuaian produk, dan (5) pelatihan dan pengembangan tenaga kerja. Para pelaku UKM yang diteli telah memiliki aktivitas-aktivitas yang maturity levelnya dapat digolongkan sebagai manageable. Tahap ini memiliki makna bahwa  proses telah terstandar dan konsisten serta terukur. Dan sedangkan metode penilitian yang digunakan dalam UKM FE Unpar adalah Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasiakan merugikan bagi perusahaa

3.      Metode penelitian
Jenis dan Sumber Data
a.       Jenis data, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang bersumber dari mahasiswa FE UNPAR Wilayah Garut,Bandung yang disajikan dalam bentuk uraian tentang keadaan dan ruang lingkup usaha kecil mikro. Untuk kepentingan analisis, maka kualitatif tersebut dikuantitatifkan berupa jawaban responden dalam kuesioner yang diukur dengan menggunakan pendekatan maturity model.
b.      Sumber data, Sumber data yang digunakan dengan pengumpulan data menggunakan metode survey, focus group discussion dan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa FE UNPAR

Populasi dan Sampel
a.       Populasi dalam penelitian ini banyak sekali, karena jumlah mahasiswa FE Unpar banyak yang membuka/bergabung dalam usaha kecik mikro.
b.      Sampel penelitian ini mengambil sampel 15 usaha mahasiswa dan mewawancarai 10 orang mahasiswa FE UNPAR yang paling banyak bergerak dibidang Fashion dan Makanan.

Teknik Analisi data
Analisis SWOT
Teknik yang digunakan dalam analisis ini adalah teknik Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan dapat berusaha untuk memperbaiki agar menjadi lebih baik. Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan bagi perusahaan.   Oleh karena itu dengan semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat menutupi kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang, baik peluang saat ini maupun peluang dimasa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang tersebut. Berbagai strategi dapat disiapkan  lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat direalisasikan. Berbagai jalan untuk dapat mewujudkan peluang/kesempatan dan mempertahankan kelangsungan bisnis organisasi tentunya akan mengalami banyak ancaman. Ancaman yang dapat teridentifikasi dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga organisasi dapat meminimalkan ancaman tersebut

4.      Hasil Riset
Informasi yang dberikan dari oenelitian ini bahwa dalam UKM telah memiliki dokumentasi yang formal dan cukup memadai untuk kegiatan operasionalnya. Namun untuk standar operasi baku, perusahaan telah memilikinya meski tidak dalam bentuk formal. Jika dihubungkan dengan value chain UKM yang diteliti telah melakukan aktivitas operasionalnya secara berulang, namun belum dalam bentuk standard an formal.

5.      Konstribusi yang Diberikan
Kelemahan dan keunggulan proses yang dilakukan dalam pengelolaan proses bisnis yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan dianalis berdasarkan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan.

6.      Saran
Menurut saran dari kami hendaklah penulis jurnal untuk bias lebih jelas dalam mengkaitkan denganvalue chain agar tampak lebih jelas dengan menggunakan penerapan aktivitas analis value chain (analisis rantai nilai) tersebut. Dan para pelaku UKM harus mulai membuat perencanaan pengembangan untuk membuat dokumentasi dan pengajuan formal, baik untuk penerapan aktivitas dan value chain maupun dalam aktivitas pengendalian internal serta kalangan akademisi dapat membantu para mahasiswa dan pelaku UKM lainnya untuk membuat penerapan aktivitas value chain dan pengendalian intern yang formal dan terstruktur. Serta dengan lebih bias membedakan atau membuat table kelemahan dan keunggulan pada jurnal tersebut agar pembaca jurnal bias memahami secara jelas dengan dibedakan nya kedua sisi tersebut.



7.      Future Riset
Para pelaku UKM yang diteli telah memiliki aktivitas-aktivitas yang maturity levelnya dapat digolongkan sebagai manageable. Tahap ini memiliki makna bahwa  proses telah terstandar dan konsisten serta terukur. Adapun aktivitas-aktivitas yang masuk ke dalam kategori ini adalah:
(a)    Penanganan Material, Pengendalian Persediaan, Penjadwalan Transportasi,  DAN Pengembalian pada pemasok;
(b)   Pengemasan, Pemasangan, Pengujian Kembali, Pengoperasian Fasilitas, Pemeliharaan peralatan;
(c)    Penjadwalan,
(d)   Promosi, Penetapan Harga, pelatihan,
(e)    procurement,
(f)    technology development,
(g)   perekrutan, Kompensasi Untuk semua jenis personel
(h)   Manajemen Umum, perencanaan, keuangan dan akuntansi.
Terdapat aktivitas-aktivitas bisnis yang telah mencapai tahap  collaborative. Pada tahap collaborative, proses telah terkolaborasi dengan supplier dan customer. laku UKM yang diteliti belum memiliki aktivitas yang dapat digolongkan sebagai tahapan leading dalam maturity model. Tahapan leading adalah suatu tahap dimana proses telah terkolaborasi dengan supplier dan customer telah dievaluasi secara periodik untuk pengembangan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa meski kolaborasi dengan supplier dan customer telah dilakukan, namun proses tersebut belum dilakukan secara formal dalam artian tidak dievaluasi secara periodic untuk pengembangan.

Komentar

  1. Strange "water hack" burns 2lbs overnight

    Over 160k men and women are hacking their diet with a easy and secret "liquids hack" to drop 1-2lbs each and every night in their sleep.

    It is scientific and it works with everybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Take a drinking glass and fill it with water half full

    2) And then use this crazy hack

    so you'll be 1-2lbs skinnier when you wake up!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Just In Time

Makalah ABC VS FBC

makalah akuntansi manajemen (pembebanan biaya dan harga pokok produk dan jasa)